PSU DPD RI Sumbar Digelar, Pengamat: Pemenang 14 Februari Terancam, Ini Alasannya

- 26 Juni 2024, 17:59 WIB
Cerint Iraloza, Emma Yohana, Jelita Donal dan Muslim M Yatim (kiri-kanan)
Cerint Iraloza, Emma Yohana, Jelita Donal dan Muslim M Yatim (kiri-kanan) /Padang Raya News/Kolase/Istimewa

PADANG RAYA NEWS - Pengamat Politik, Arisman Trisno meyakini banyak kemungkinan dan kejutan terjadi ketika Pemungutan Suara Ulang (PSU) Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Daerah Pemilihan (Dapil) Sumatera Barat (Sumbar) ketika digelar 13 Juli 2024 nanti. Ia meyakini salah satu kejutan tersebut adalah peluang tersingkirnya anggota DPD yang terpilih pada pemilu kemaren.

"Peluang tersingkirnya para pemenang DPD RI Sumbar pada pemilihan bulan Februari lalu sangat besar," ucapnya kepada Padang Raya News pada Rabu, 26 Juni 2024.

Baca Juga: Pasca Putusan MK, Berikut Calon Terpilih yang Terdampak Sebagai Pemenang Pileg DPD 2024 Sumbar

Faktor yang Mempengaruhi Pemenang 14 Februari Terancam

Menurut Arisman Trisno banyak faktor yang mempengaruhi peta klasemen DPD RI dapil Sumbar bisa berubah drastis saat PSU digulirkan. Faktor faktor tersebut menurutnya adalah:

1. PSU Tanpa Kampanye

Ia menyebutkan keterpilihan seorang calon sangat dipengaruhi oleh masif dan bergairahnya manuver kampanye yang dilakukan sang calon bersama tim.

"Saat PSU dilaksanakan, aksesoris politik pemilu yang satu ini ditiadakan oleh KPU dan itu berpengaruh terhadap perolehan suara para calon terutama calon pemula (belum familiar dan belum melekat kuat diingatan pemilih)," ujarnya.

2. Kemungkinan Partisipatif Pemilih Menurun

Ia menjelaskan pemilu serentak Februari kemaren partisipasi pemilih di TPS cukup baik, khusus DPD RI di Sumbar suara sah lebih kurang 2,5 juta. Angka partisipatif diyakini nantinya menurun dikala PSU dilaksanakan.

"Banyak faktor partisipatif pemilih bisa turun, diantaranya pada pemilu serentak kemaren banyak hal yang mendorong pemilih bersemangat ke TPS untuk nyoblos, seperti adanya calon presiden jagoan masing-masing, adanya keterkaitan langsung dengan calon (baik teman atau hubungan keluarga atau yang lain dengan calon-calon yang bertarung) dan kasus serupa ini lebih dominan arahnya terhadap calon DPR/DPRD bukan oleh calon DPD yang jumlahnya hanya belasan orang saja," jelasnya.

Baca Juga: Ini 16 Calon Anggota DPD RI Dapil Sumbar Pada PSU 13 Juli 2024 yang Ditetapkan KPU RI

3. Ikut Bertarungnya Irman Gusman

Aris sapaan akrabnya menjelaskan PSU terjadi karena ulah (arti positif) Irman Gusman dan kalahnya lembaga negara (KPU RI) oleh IG. Ini alasan klasik dalam sebuah pertarungan politik, disaat nama besar masuk dalam gelanggang disanalah tumbangnya para pemula, tidak selalu tetapi banyak terjadi.

Katanya, banyak faktor yang mempengaruhi bahwa klasemen pemenang 4 besar DPD RI hasil pemilihan bulan februari kemaren diyakini berubah karena kehadiran IG.

"Bicara DPD RI maka tokoh yang paling fenomenal dari Sumbar adalah IG mungkin di Indonesia sekaligus. Beliau berkali kali duduk DPD RI dan pernah mengetuai lembaga tinggi negara tersebut. Selain itu, tidak tanggung-tanggung beliau juga pernah menjadi juara 1 perolehan suara DPD RI dapil Sumbar dengan capaian 400 ribu suara lebih," jelasnya.

Menurutnya, sekarang nama Irman Gusman kembali populer bisa menghadirkan PSU DPD RI di dapil Sumbar, sekaligus membuat KPU mencantumkan namanya di kertas suara. Seakan-akan popularitas IG pasca keputusan PSU bisa menutupi cela dirinya sebagai mantan narapidana beberapa tahun yang lalu.

Baca Juga: PSU DPD RI di Sumbar, PMM: KPU Harus Bertanggung Jawab atas Keputusannya Merugikan Anggaran Negara

Katanya, dimana-mana orang membicarakan IG hebat, IG tokoh berkelas, dan hal yang tidak mungkin menurut logika banyak orang menjadi mungkin saat PSU itu benar nyata adanya. Dalam arti lain IG sudah mengalahkan lembaga negara lain (KPU RI) dalam berperkara sungguh luar biasa.

"Pada tataran ini saja, Irman Gusman sudah unggul dalam PSU yang akan digelar bulan Juli nanti. hadirnya PSU disumbar secara tidak langsung sudah mengkampanyekan nama besar IG itu sendiri, disaat nama dan wajah DPD RI terpilih Februari kemaren sudah mulai lupa dalam ingatan masyarakat," pungkasnya.

Editor: Fauzaki Aulia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah