Soroti Tewasnya Afif Maulana di Kota Padang, IMM Sumbar Minta Kasusnya Dibuka Terang-benderang

26 Juni 2024, 23:34 WIB
Rahmat Hanafi. /Padang Raya News/Dok. Pribadi

PADANG RAYA NEWS - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sumatera Barat ikut menyoroti kasus tewasnya seorang remaja berusia 13 tahun bernama Afif Maulana yang ditemukan di Sungai Batang Kuranji, Kota Padang beberapa waktu lalu. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Hikmah dan Politik Kebijakan Publik DPD IMM Sumbar, Rahmat Hanafi dalam keterangan yang diterima Padang Raya News pada Rabu, 26 Juni 2024.

Hanafi sapaan akrabnya menjelaskan korban atau Afif Maulana juga merupakan kader Muhammadiyah dan tercatat sebagai kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).

Baca Juga: Kasus Kematian Remaja di Kota Padang yang Diduga Disiksa Oknum Polisi Jadi Sorotan Dunia

Kasus Ini Menimbulkan Banyak Pertanyaan

Menurutnya, tewasnya Afif pada Minggu, 9 Juni 2024 dengan kondisi sudah tidak bernyawa menimbulkan banyak pertanyaan.

"Tragisnya, dilansir dari penjelasan LBH Padang melalui media bahwa kondisi tubuh korban waktu di temukan terdapat luka lebam di bagian pinggang, punggung, pergelangan tangan, dan siku. Sementara itu, pipi kiri memberi dan luka yang mengeluarkan darah di bagian kepala," jelasnya.

Tidak lupa, atas nama IMM, ia juga menyampaikan duka cita mendalam bagi kader IPM tersebut.

"Kami turut berdukacita atas kemalangan yang menimpa adinda Afif Maulana, semoga musibah yang menimpa beliau ini segera mendapat titik terang, sudah hitungan Minggu semenjak beliau di temukan tidak bernyawa sampai hari ini informasi terkait kematian beliau masih simpang siur kebenarannya," jelasnya.

Baca Juga: Terkait Seorang Anak di Kota Padang yang Ditemukan Meninggal Dunia di Sungai, Ini Kata Kapolda Sumbar

Berharap Segera Menemukan Titik Terang Kasus Penyebab Tewasnya AM

Pihaknya berharap informasi yang beredar hari ini dan kedepannya sudah memberikan titik terang penyebab kematian Afif Maulana.

"Kita baca di media online hari ini ada dugaan karena di siksa oleh kepolisian serta ada 7 orang korban lainnya yang mendapatkan kekerasan yang tidak manusiawi juga ancaman seperti hasil investasi LBH Padang yang di beritakan di media, Kita lihat juga di media dari pihak kepolisian menyampaikan bahwa dari keterangan saksi dan bukti yang di peroleh bahwa korban ini melompat dari Jembatan Kuranji saat petugas membubarkan rombongan konvoi para pelaku tawuran," ucapnya.

Menurutnya, keterangan yang beredar saat ini merupakan 2 hal yang berbeda yang membuat kasus ini belum benar-benar menemukan titik terang.

"Ini merupakan 2 hal yang berbeda Saya baca di media, dari LBH Padang mengatakan ini dugaan penyiksaan dari kepolisian dan dari pihak kepolisian sendiri menyampaikan bahwa korban melompat dari jembatan. Saya melihat kasus ini masih belum selesai karena info yang bergulir masih berbeda-beda. Misalkan ini merupakan tindakan yang dilakukan untuk meredam tawuran di Kota Padang, saya pikir ini sudah tidak manusiawi lagi karena memakan korban dan meninggalkan efek negatif terhadap psikologis seorang anak. dari sudut pandang kemanusiaan, apakah pantas seorang bocah mengalami kematian dan tindakan seperti itu, tapi mudah-mudahan info ke depan sudah jelas dan tidak simpang siur lagi, kita berharap yang terbaik," ujarnya.

Baca Juga: Ini Dugaan LBH Kota Padang Terkait Anak yang Ditemukan Meninggal Dunia di SungaiI

MM Meminta Kasus Ini Diusut Tuntas

Terakhir, katanya jika memang adanya tindakan kekerasan, IMM mengutuk keras tindakan tersebut. Namun, jika memang tawuran, ia meminta pihak-pihak terkait melakukan evaluasi dalam penanganan tawuran.

"Jika memang benar adanya tindakan kekerasan dan terbukti secara hukum kita tegaskan bahwa DPD IMM Sumatera Barat mengutuk keras dan akan menggalang kekuatan untuk supaya keadilan di dapatkan korban dan pelaku di hukum seberat-beratnya serta atasannya harus bertanggung jawab tapi jikalau memang ini Meraka para korban memang melakukan tawuran, pihak-pihak terkait di dinas ataupun kepolisian dalam menjaga keamanan harus mengevaluasi metode dalam penanganan tawuran ini," pungkasnya.

Editor: Fauzaki Aulia

Tags

Terkini

Terpopuler