Banjir Bandang dan Lahar Dingin, Mitigasi Bencana dan Konservasi Lingkungan Perlu Dilakukan

- 4 Juni 2024, 14:36 WIB
Presiden Jokowi Tinjau Langsung Lokasi Terdampak Bencana Banjir Bandang Sumbar
Presiden Jokowi Tinjau Langsung Lokasi Terdampak Bencana Banjir Bandang Sumbar /Instagram/@jokowi

Kehilangan tempat tinggal dan kerusakan infrastruktur mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan. Pertanian, peternakan, dan bisnis lokal mengalami kerugian besar karena lahan pertanian rusak dan akses ke pasar terganggu. Trauma psikologis dialami oleh para korban, terutama anak-anak. Pengalaman kehilangan anggota keluarga, tempat tinggal, dan harta benda dapat meninggalkan dampak jangka panjang yang membutuhkan penanganan khusus.

Baca Juga: Gelar Juara Liga Champions Toni Kroos Lebih Banyak dari Barcelona

Banjir Bandang Menelan Banyak Korban Jiwa

Geger Penemuan 3 Mayat Mengapung di Sijunjung, Dugaan Sementara Korban Banjir Bandang Lahar Dingin Marapi
Geger Penemuan 3 Mayat Mengapung di Sijunjung, Dugaan Sementara Korban Banjir Bandang Lahar Dingin Marapi Padang Raya News/Istimewa

Berdasarkan laporan, Suharyanto menyampaikan, korban jiwa yang meninggal dunia akibat bencana pada tanggal 11 Mei 2024 sampai saat ini tercatat menjadi 61 orang, 11 orang hilang, 37 orang luka-luka, serta 3.396 jiwa mengungsi. Adapun rincian dengan korban meninggal dunia di antaranya Kota Padang Panjang 2 orang, Kabupaten Agam 20 orang, Kabupaten Tanah Datar 19 orang, Kota Padang 1 orang, Kabupaten Padang Pariaman 8 orang.

Tim penolong di Sumatera Barat telah melakukan serangkaian upaya intensif untuk mencari korban yang dilaporkan hilang akibat banjir bandang dan lahar. Upaya pertama yang dilakukan adalah evakuasi dan penyisiran di daerah terdampak. Tim Search and Rescue (SAR) menggunakan perahu karet untuk menavigasi wilayah yang tergenang air dan alat berat seperti ekskavator untuk membersihkan puing-puing dan membuka akses jalan yang tertutup longsor. Drone juga digunakan untuk memantau area yang sulit dijangkau dan memberikan gambaran lebih jelas mengenai kondisi di lapangan.

Untuk mempercepat koordinasi dan distribusi bantuan, beberapa posko darurat didirikan di lokasi strategis. Posko-posko ini berfungsi sebagai pusat informasi dan distribusi bantuan logistik serta medis kepada para korban. Posko utama membantu memaksimalkan koordinasi antara berbagai tim penolong, termasuk BNPB, Basarnas, TNI, Polri, serta relawan lokal yang turut serta dalam operasi pencarian dan penyelamatan. Selain itu, alat berat seperti ekskavator dan bulldozer dikerahkan untuk mengatasi material longsor dan membuka akses yang tertutup, sehingga tim penyelamat bisa mencapai daerah-daerah yang terisolasi.

Baca Juga: Tahu Saus Padang, Ini Resep dan Cara Pembuatannya, Praktis dan Hemat Biaya !!

Proses ini krusial untuk memastikan bahwa tidak ada korban yang terperangkap di bawah puing-puing atau tertimbun tanah longsor. Setelah air surut, tim penolong segera melakukan pembersihan rumah dan fasilitas umum yang terdampak. Langkah ini penting untuk mencegah penyebaran penyakit serta memulihkan kondisi kehidupan masyarakat setempat secepat mungkin.

Masyarakat lokal juga dilibatkan dalam proses pencarian dan pembersihan, baik sebagai relawan maupun dalam bentuk dukungan logistik dan moral. Kerjasama yang erat antara berbagai lembaga dan masyarakat lokal menjadi kunci dalam operasi penyelamatan ini. Upaya terpadu dan koordinasi yang baik di lapangan diharapkan mampu mempercepat proses pencarian dan penyelamatan korban, serta membantu pemulihan wilayah terdampak banjir dan lahar di Sumatera Barat.

Presiden Jokowi Kunjungi Daerah Terdampak Bencana Banjir Bandang Sumbar

Presiden Jokowi Tinjau Langsung Lokasi Terdampak Bencana Banjir Bandang Sumbar
Presiden Jokowi Tinjau Langsung Lokasi Terdampak Bencana Banjir Bandang Sumbar Instagram/@jokowi

Halaman:

Editor: Fauzaki Aulia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah