Direktur Eksekutif PSI Sarankan 3 Langkah Mitigasi Bencana di Kawasan Gunung Marapi, Apa Saja ?

- 4 Juni 2024, 08:37 WIB
Bencana banjir bandang melanda Sumbar pada Sabtu malam, 11 Mei 2024.
Bencana banjir bandang melanda Sumbar pada Sabtu malam, 11 Mei 2024. /Padang Raya News/Istimewa

PADANG RAYA NEWS - Direktur Eksekutif Patahan Sumatra Institute (PSI) yang juga ahli geologi, Ade Edward menyarankan tiga langkah mitigasi untuk mengantisipasi ancaman banjir lahar dingin di kawasan Gunung Marapi, Sumatera Barat. Tiga langkah mitigasi tersebut dapat dilakukan oleh pemangku kepentingan.

Ia mengatakan, saran tersebut merupakan hasil dari pokok-pokok pikiran yang menjadi isi Deklarasi Padang II atau kelanjutan Deklarasi Padang I pada 2005 yang berisikan pokok pikiran mengenai mitigasi gempa dan tsunami di Ranah Minang.

Sebelumnya, banjir lahar dingin gunung Marapi melanda pemukiman di sekitaran gunung Marapi pada Sabtu, 11 Mei 2024. Banjir tersebut terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi yang mengakibatkan air bah turun dari gunung marapi.

Baca Juga: Rendang Cocok Jadi Hidangan Ketika Idul Adha, Berikut Sejarah, Filosofi, Resep dan Cara Memasaknya

Berikut tiga langkah yang dapat dilakukan menurut Ade Edward:

1. Resettlement Pemukiman di Kawasan Rawan Bencana (KRB)

Menurut, langkah pertama yang harus dilakukan adalah Resettlement Pemukiman di Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Marapi yang dilakukan dengan penataan bencana.

"Penataan dilakukan dengan memindahkan pemukiman warga yang berada di dalam sempadan sungai rawan banjir lahar ke lokasi lain yang relatif lebih aman di dalam nagari (desa) yang sama," ucapnya dilansir Antara pada Senin, 2 Juni 2024.

Baca Juga: Hari Anti Tambang 2024, LBH Padang : Nestapa Tambang Dalam Merampas Ruang Hidup Rakyat

2. Kawasan Aliran Sungai Dikonversi Menjadi Kawasan Konservasi

Hal kedua yang bisa dilakukan yaitu kawasan daerah aliran sungai dan sempadan sungai zona rawan banjir lahar dan erupsi Gunung Marapi dikonversi menjadi kawasan konservasi, dan buffer zone sebagai peredam ancaman banjir lahar dingin yang juga mempunyai nilai ekonomi tinggi (green Economic)

"Daerah sempadan sungai yang rawan banjir lahar dialihkan menjadi kawasan konservasi yang produktif dengan menanam jenis vegetasi yang dapat berfungsi sebagai peredam banjir lahar sekaligus memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat setempat (green economic)," jelasnya.

Halaman:

Editor: Fauzaki Aulia

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah