Network
KONTEN PADANG - Masjid Tuo Ampang Gadang yang terletak di Nagari Tujuah Koto Kabupaten Limapuluh Kota, begitu sunyi dan tak terawat. Padahal masjid tua yang sudah menjadi situs cagar budaya ini, merupakan bagian perjalanan sejarah perjuangan Tuanku Imam Bonjol dalam masa Perang Padri.
Masjid ini dalam catatan sejarah mulai dibangun tahun 1834 M dan selesainya tahun 1837 M. Diperkirakan saat di bangun masjid tuo ini sudah ada aktifitas keagamaan Islam namun bangunan masjid masih bersifat sederhana.
Menurut Remizal Dt.Parpatiah tokoh masyarakat yang sekaligus pemilik masjid Tuo Ampang Gadang ini, masjid ini merupakan masjid kaum chaniago Ampang Gadang Tujuah Koto Talago.
Dt.Parpatiah ini menyebutkan, masjid tua Ampang Gadang ini juga bahagian dari perjalanan perjuangan Perang Padri Tuanku Imam Bonjol yang berlangsung pada 1803-1838. Perang melawan kolonialisme Hindia Belanda yang memantik kesadaran berbangsa kaum adat dan kaum Padri.
"Di Ampang Gadang dimasa itu ada nama tokoh salah satu panglima Perang Padri Tuanku Nan Biru yang saat ini diabadikan sebagai nama lapangan bola kaki di Nagari Tujuah Koto Talago," ujarnya pekan lalu.
Masjid tuo Ampang Gadang disamping basis kekuatan perlawanan kaum Padri terhadap kolonial Hindia Belanda, juga pengembangan Islam di Sumatera Barrat bagian timur yakni di Kabupaten Limapuluh Kota.
"Masjid Tuo Ampang Gadang merupakan salah bukti, jejak-jejak dari perjuangan Tuanku Imam Bonjol, dimana dimasjid tuo tempat berkumpul orang-orang shalih yang taat menjalankan amalan agama Islam," ungkapnya.
