Hafiz 30 Juz, Gen Z Padang Panjang Ini Memilih Kuliah Quran dan Hadist ke Turki

- 31 Oktober 2023, 16:28 WIB
Gen Z Muhammad Ibnu Sabri besama orang tua dan adiknya.
Gen Z Muhammad Ibnu Sabri besama orang tua dan adiknya. /Konten Padang/

KONTEN PADANG - Seorang Generasi Z (Gen Z) asal Kota Padang Panjang, Sumatera Barat dengan nama lengkap Muhammad Ibnu Sabri patut diacungi jempol. Saat anak milenial banyak terpengaruh era globalisasi dan gempuran teknologi informasi, remaja kelahiran 8 Oktober 2004 silam ini malah tetap istikamah. Ia terus menegakkan pilar kekuatan Islam dengan menjadi Hafiz Al-Qur'an 30 Juz.

Tak hanya itu, ia kini menjadi mujahid ilmu Islam yang memperdalamnya hingga ke luar negeri, yakni Turkiye (Turki). Anak dari pasangan ASN Kota Padang Panjang Marjulas Sabri dan Endah Wahyuni itu, pergi ke negara yang dipimpin Recep Tayyip Erdogan, menempuh pendidikan Qur’an dan Hadist selama empat tahun di Bakirköy, Kota Istanbul sejak dua bulan lalu. Semua itu full beasiswa dari United Islamic Cultural Centre of Indonesia (UICCI).

Ibnu meraih beasiswa tersebut karena dirinya telah menyelesaikan hafalan Al Qur'anul Karim 30 Juz, kamil beserta tajwidnya dengan Qiraat Imam Hafs dan telah melaksanakan Khatmil Qubra 30 Juz bil-Ghaib di Pesantren Tahfizh Sulaimaniyah Medan hanya dalam 10 bulan.

Baca Juga: Ingatlah Saudaraku, Inilah Enam Hal yang Merusak Ukhuwah Islamiyah

“Alhamdulillah saya sangat mensyukuri kesempatan ini. Salah satu impian saya yang dikabulkan Allah SWT. Turkiye ialah negara yang kaya akan sejarah Islam. Para sahabat Tabi'ut-tabi'in, Wali Allah di antaranya berasal dari negeri ini,” katanya Ahad, 29 Oktober 2023. 

Ibnu tak mau menyia-nyiakan masa mudanya. Menurutnya, waktu dan kesempatan itu sangat berharga. Tidak menuntup kemungkinan, selepas menyelesaikan pendidikan di Turkiye, Ibnu melanjutkan beasiswanya ke Madinah Arab Saudi, Mesir, Maroko dan berbagai negara lainnya.

Ingin jadi Imam Masjidil Haram

Disaat cita-cita bersekolah di luar negeri itu tercapai, Ibnu masih tetap mengingat jasa guru-guru yang membimbingnya. Sebelumnya, Ibnu bersekolah di MIUT Padang Panjang (SD), lanjut ke Pondok Pesantren Thawalib Parabek Bukittinggi (SMP), hingga Ponpes Sulaimaniyah Medan (SMA) yang memfasilitasi beasiswa itu.

Di Padang Panjang ketika masih di bangku SD, Ibnu diikutkan orang tuanya belajar hafalan Qur'an di Pondok Tahfidz Shahibul Qur'an Silaing Bawah. Ibnu merupakan murid pertama Ustad Esa Ahmadi, S.IQ, pimpinan pondok Tahfidz itu.

“Semoga Allah selalu melimpahkan keberkahan kepada beliau. Beliau mengajarkan saya dengan sabar. Beliau juga mengikutkan saya pada lomba tingkat nasional Tahfizh Qur'an di Yogyakarta. Alhamdulillah saat itu meraih medali emas cabang 5 Juz,” tutur remaja yang bercita-cita menjadi imam di Masjidil Haram ini.

Halaman:

Editor: Vajrel Tri Ananda M


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x