Pengamat: Mukhlis 'Ayam Jantan dari Selatan' Rival Kuat Petahana Pilkada Sijunjung 2024

29 Juni 2024, 21:06 WIB
Mukhlis, S.Hi (kiri) dan Chris Gangga Lala Pari (kanan) /Padang Raya News/Dok. Istimewa

PADANG RAYA NEWS - Percaturan politik dalam mengahadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Kabupaten Sijunjung mulai memanas dengan munculnya rival-rival yang siap menantang petahana. Salah satunya Anggota DPRD Kabupaten Sijunjung periode 2019-2024, Mukhlis, S.Hi.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Pengamat Politik Lokal, Chris Gangga Lala Pari kepada Padang Raya News pada Sabtu, 29 Juni 2024. Bahkan, Gangga sapaan akrabnya, menyebut Mukhlis sebagai 'Ayam Jantan dari Selatan'.

"Julukan Ayam Jantang dari Selatan rasanya pas disematkan untuk seorang tokoh hebat dari selatan Sijunjung ini. Filosofi dari julukan ayam jantan selalu melambangkan kekuatan dan ketegasan, pantang menyerah dalam bersikap, nyari bertarung dan kharismatik menjadi bahan pembicaraan bahkan selalu masuk perhitungan dengan kekuatan yang cukup membuat lawan harus berpikir untuk mengalahkannya," ucapnya.

Baca Juga: Benny Dwifa - Iraddatillah, 'Paket Petahana' yang Maju Bersama Lagi di Pilkada Sijunjung 2024, Ini Profilnya

Sebelum melangkah lebih jauh, ia terlebih dahulu menjelaskan Selatan Sijunjung tersebut adalah Kecamatan Kamang Baru. Meskipun letaknya diujung, Kamang Baru selalu berhasil melahirkan tokoh-tokoh hebat di Kabupaten Sijunjung dan berhasil melahirkan pemimpin di Kabupaten Sijunjung. Bahkan di Kecamatan Kamang Baru tersebut banyak ide dan gagasan tentang pembangunan Kabupaten Sijunjung kedepannya.

Terkait tokoh yang dimaksud, Gangga menyebut salah satu tokoh besar dalam kancah politik yaitu Yuswir Arifin yang pernah menjabat selama 15 tahun dalam pemerintahan Kabupaten Sijunjung antara lain 5 tahun atau 1 periode sebagai Wakil Bupatinya dan 2 periode sebagai Bupati Kabupaten Sijunjung periode 2009-2019. Bahkan Yuswir menurutnya mengharumkan nama Sijunjung di kancah nasional dengan beragam piagam penghargaan dan membuat pembangunan yang cukup signifikan.

Selain Yuswir Arifin, tokoh hebat lain dari Selatan Sijunjung tersebut disebut Gangga adalah Benny Dwifa Yuswir, Bupati Sijunjung sekarang. Benny Dwifa Yuswir merupakan anak dari Yuswir Arifin. Dalam pemerintahannya, Benny Dwifa Yuswir pun cukup dikagumi dengan mendapatkan berbagai penghargaan dan pembangunan juga dilakukan semasa pemerintahannya.

Baca Juga: Eks Ketum PB HMI Raihan Ariatama Maju Pilkada Sumbar 2024, Berikut Profilnya

Mukhlis Rival Kuat Petahana di Pilkada Sijunjung 2024

Nama lain dari Selatan yang disebut Gangga adalah Mukhlis. Gangga pun salut dengan keberanian Muhklis yang menyatakan diri siap maju sebagai calon kepala daerah yang akan melawan Petahana pada Pilkada 2024 kali ini.

"Hadirnya nama Mukhlis ini sebagai rival petahana dalam pilkada Sijunjung 2024 ini cukup membuat Pilkada di Kabupaten Sijunjung memanas dan sengit, pasalnya Mukhlis dan Benny Dwifa Yuswir sebagai petahana sama-sama berasal dari Kamang Baru," ucapnya.

"Keduanya sama-sama dibilang cukup berhasil di kancah perpolitikan, Mukhlis sebagai Anggota DPRD Sijunjung dan Benny Dwifa Yuswir sebagai Bupati Kabupaten Sijunjung," ucapnya.

Gangga menyebut, situasi akan semakin panas pasalnya kedua tokoh tersebut berasal dari daerah yang sama dengan lumbung suara yang sama juga.

"Kini munculnya nama Muklhis sebagai calon kepala daerah asal selatan itu, cukup berpotensi untuk memecah lambung suara petahana. Pergerakan itu terlihat dari ratusan masyarakat Kamang Baru dan Tanjung Gadang disertai tokoh adat, turut hadir menghantarkan Mukhlis ke kantor DPC PPP untuk mengembalikan formulir pendaftaran sebagai calon kepala daerah," jelasnya.

Baca Juga: Kontradiksi Anies: Dulu Sebut Prabowo Tak Tahan Oposisi, Sekarang Mau Bertemu Jelang Pilkada Jakarta

Lebih jauh, Gangga menyebut, majunya Mukhlis tak lepas dari dugaan konflik kepentingan Partai, dimana Mukhlis tak dapat ruang untuk maju sebagai anggota DPRD tingkat Provinsi. Menurutnya, dugaan konflik kepentingan tersebut berhembus besar di tengah tengah masyarakat Kabupaten Sijunjung, bahkan hal ini yang membuat tekad Mukhlis bulat untuk maju Sebagai Cakada di kabupaten Sijunjung.

"Mukhlis tak menepis isu tersebut namun pernyataan sikap untuk maju telah dinyatakannya di ruang publik, bahkan kemungkinan berpasangan dengan seorang Mubaligh yang notabene seorang tokoh partai telah beredar di tengah Masyarakat dan menjadi perbincangan hangat di tataran elit hingga masyarakat. Hal itu membuat dukungan terhadap Mukhlis semakin banyak dan tak terbendung. Kuat dugaan suara kamang baru akan terpecah dan merusak persentase suara petahana di bagian Selatan," ucapnya.

Dari dugaan ini, kata Gangga, munculnya opini dan spekulasi ditengah-tengah masyarakat tentang kemenangan dan kekalahan petahana. Berbagai perspektif muncul, ruang-ruang dan bayang-bayang opini ini selalu menjadi perbincangan hangat masyarakat.

"kini isu di tengah tengah masyarakat adalah pergeseran kekuatan petahana karna terganggu oleh kemunculan Mukhlis. Hal ini memang harus diwaspadai bahkan petahana juga harus bergerak dan mencari lumbung suara tambahan di wilayah lain Kabupaten Sijunjung, kalau memang ingin mempertahankan posisinya saat sekarang," ucapnya.

Baca Juga: Partai Gerindra Usung Hendri Septa - Hidayat di Pilkada Kota Padang 2024

Petahana Harus Hati-hati

Gangga menyebut dari pandangan pilkada lalu posisi petahana memang lemah untuk perolehan suara di wilayah Utara Kabupaten Sijunjung, bahkan suara utara Kabupaten Sijunjung yang menonjol itu adalah suara dari Ustad Hendri Susanto yang diusung oleh PKS berpasangan dengan pengusaha asal Lintau Buo Indra Gunalan. Sementara itu, posisi kemenangan Benny Dwifa Yuswir dan Iraddatillah saat itu hanya berselisih kira kira lebih kurang 3000 suara.

"Artinya ini cukup riskan bagi pertahanan petahana itu sendiri kalau mengacu pada data kemenangan periode lalu dan ini berpotensi mengancam posisi kedudukannya untuk Pilkada 2024 ini," jelasnya.

Terakhir, ia menyebut permainan silent majority dari Mukhlis tak bisa dianggap sebagai hal biasa bahkan ini bentuk ancaman dalam pergeseran posisi kekuasaan petahana meskipun, katanya, semua tahu petahana Benny Dwifa Yuswir adalah ketua DPD Partai Golkar yang juga meraih 6 kursi di pemilu legislatif tahun ini dan itu bukan jaminan untuk kekuatan suara karena Pilkada dan pilpres hampir lah serupa.

"Kita lihat posisi dari suara Ganjar dan suara Partai PDIP berbanding terbalik. Ingat-mengingat, timbang-menimbang menjadi harus dilakukan oleh petahana Benny Dwifa Yuswir untuk bisa berkontestasi di Pilkada 2024 kali Ini," pungkasnya.

Editor: Fauzaki Aulia

Tags

Terkini

Terpopuler