Network
Padangrayanews.com, Cianjur - Jajaran Panitia Pemilih Kecamatan (PPK) Pagelaran berkoordinasi dan silaturahmi dengan Panwascam Pagelaran terkait persiapan perekrutan PPDP/Pantarlih, pada hari Senin (10/06/2024).
Komisioner PPK Kecamatan Pagelaran, Ardiana berhadap tidak terjadi lagi calon Pantarlih yang terkena sipol. Kalaupun ada masalah, jika dikoordinasikan pasti ada jalan keluar.
"Kami berharap untuk ke depannya bisa diagendakan kembali ngopi bareng dalam waktu 1 bulan sekali," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Padangrayanews jaringan Pikiran-rakyat.com
Ketua Panwascam Pagelaran, Alfan Victory Heldan menerangkan, bahwa Cianjur ini harus sedikit lebih naik greatnya dalam hal kepemiluan. Jangan terlalu memaksakan jika ada yang belum siap untuk mendaftar, seperti contoh dengan menggunakan calistung.
Kita mah bersinar, teman teman PPK harus tahu bahwa slogan bersinar itu bersinergi, inopatif, amanah dan responsif. Kami pasti akan selalu berkoordinasi, supaya ruang demokrasi di Pagelaran semakin hidup," imbuh Alfan menambahkan.
Sementara itu, Ketua PPK Kecamatan Pagelaran, Firmansyah menuturkan, bahwa pada awalnya kuata pertama 192 TPS. "Kemudian ketika diajukan tentang letak geografis, jawaban KPU hanya sebatas pelaksana," ungkapnya dengan jelas dan lugas.
Lanjut Firmansyah menekankan karena berkas melalui PPS, diusahakan struktur desa jangan dulu, mencoba memberikan kesempatan bagi warga yang lain untuk bisa masuk di sekretariat PPS.
"Ketika kesalahan itu ditemukan oleh PKD, kita patut berterima kasih, bukan untuk menjadi takut, karena itu sudah membantu kerja kami. Mohon untuk bisa kerjasama, kami butuh saran saran untuk bisa memuluskan tahapan tahapan," bebernya.
Lantas Ardiana melanjutkan, karena kalau dilihat dalam aturan, DP4 itu diambil 4 bulan sebelum, jadi tidak akan diambil dari DPT, kalau pemilih pemula rata rata sudah masuk sebagian. "Sebetulnya kemarin juga saya pribadi mah enak, kalau yang lalu biarlah berlalu," tambah Ardiana.
Hal senada, Komisioner PPK Kecamatan Pagelaran Cengceng menyatakan bahwa tidak bisa dianggap mudah ketika masuk dalam perekrutan Pantarlih, karena tidak semua kampung atau TPS setempat ada semua lulusan SMA/SMK sederajat. "Kami berharap kalau ada salah, mohon cepat dikoreksi supaya bisa diselesaikan," harapnya.
Komisioner lainnya, R Dewi H menambahkan, dalam memahami dalam suatu wilayah terpencil mungkin bisa terjadi kekurangan SDM, misalnya usia lebih, ada yang SDM di bawah SMA/SMK sederajat.
"Maka saran kita berdayakan juga seperti yang lulusan SMA, tidak melulu menjadi jurus terakhir yaitu penujukan dengan surat sakti. Komunikasi itu modal utama dalam setiap kelembagaan. Jika tidak ada komunikasi akan terjadi mis," tuturnya.
R Dewi H menerangkan bahwa dalam melakukan pencegahan, pastinya masuk dalam form A untuk menjadi bukti bahwa semua bekerja. "Nah itu emang biasa, karena untuk melakukan kerja pengawasan kami. Kalau kita menerima sesuai dengan persyaratan, gak bakalan kencang gesekannya," timpalnya.
