Maju dengan Jargon 'Siap Memimpin Perubahan Sijunjung' di Pilkada 2024, Ini Profil Hendri Susanto

29 Juni 2024, 23:20 WIB
Ustad Hendri Susanto (UHS) /Padang Raya News/Facebook/@Relawan Hendri Susanto

PADANG RAYA NEWS - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Sijunjung tahun 2024 semakin dekat. Berbagai bakal calon bermunculan untuk menantang 'Paket Petahana' Benny Dwifa Yuswir dan Iraddatillah pada 27 November 2024 nanti.

Salah satu yang muncul ke permukaan adalah Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Sijunjung, Hendri Susanto yang kemungkinan besar akan menantang kembali petahana setelah pilkada 2020 lalu.

Pada Pilkada kali ini, Hendri Susanto atau yang lebih dikenal dengan Ustad Hendri Susanto (UHS) maju dengan Jargon "Siap Memimpin Perubahan Sijunjung". Hal itu terlihat dari postingannya di akun-akun media sosial relawannya.

Baca Juga: Benny Dwifa - Iraddatillah, 'Paket Petahana' yang Maju Bersama Lagi di Pilkada Sijunjung 2024, Ini Profilnya

Profil Hendri Susanto

Hendri Susanto hadir sebagai salah satu tokoh berpengaruh di Sumatera Barat. Namanya dikenal luas tidak hanya di ranah keagamaan sebagai mubaligh, tetapi juga di ranah politik sebagai mantan anggota DPRD Kabupaten Sijunjung dan mantan calon kepala daerah. Profil Hendri Susanto pun menarik untuk ditelisik.

Hendri Susanto, yang kerap disapa UHS ini lahir pada 3 Maret 1985. Sejak muda, beliau telah menunjukkan potensi intelektual yang cemerlang. Beliau menimba ilmu di MAN/MAPK Koto Baru Padang Panjang, lembaga pendidikan yang terkenal melahirkan lulusan berprestasi. Kemampuan dan ketekunannya belajar membuahkan hasil manis. Hendri terpilih menjadi salah satu dari sedikit orang asal Sumatera Barat yang berkesempatan menerima beasiswa bergengsi untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Al-Azhar Mesir. Universitas ini dikenal sebagai institusi pendidikan Islam tertua dan paling dihormati di dunia.

Masa studi di Universitas Al-Azhar tentu menempa Hendri Susanto tidak hanya dalam ilmu agama, tetapi juga dalam hal kemandirian dan wawasan global. Beliau memperdalam ilmu tafsir di Fakultas Ushuluddin, membekali dirinya dengan pemahaman mendalam tentang Al-Quran dan tafsirnya. Pengetahuan ini menjadi modal dasar yang kuat bagi Hendri untuk berkarier sebagai mubaligh.

Setelah menamatkan pendidikan di Mesir, Hendri Susanto beserta keluarganya memutuskan untuk merantau ke Malaysia. Di negeri jiran tersebut, beliau aktif berdakwah dan mengajar, menyebarkan ilmu agama Islam kepada masyarakat setempat. Pengalaman berdakwah di Malaysia tentunya kian mengasah kemampuannya dalam menyampaikan pesan Islam secara komprehensif dan mudah dipahami.

Baca Juga: Pengamat: Mukhlis 'Ayam Jantan dari Selatan' Rival Kuat Petahana Pilkada Sijunjung 2024

Sekitarnya tahun 2014, Hendri Susanto beserta keluarganya memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya di Sijunjung, Sumatera Barat. Kepulangan beliau disambut hangat oleh masyarakat. Tidak butuh waktu lama, keilmuan dan pengalamannya yang luas pun diakui oleh masyarakat. Hendri kemudian didorong untuk terjun ke dunia politik dan berkontribusi dalam pembangunan daerah.

Pada Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2014, Hendri Susanto mantap maju sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sijunjung. Keputusan ini didasari oleh keinginannya untuk mengabdikan diri pada masyarakat secara lebih luas. Berkat dukungan masyarakat dan kerja keras tim kampanyenya, Hendri Susanto pun berhasil melenggang ke gedung DPRD Kabupaten Sijunjung. Beliau kemudian terpilih kembali pada Pemilu tahun 2019 dan menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Sijunjung untuk periode kedua (2019-2020).

Selama menjabat sebagai anggota DPRD, Hendri Susanto dikenal sebagai sosok yang vokal dan aspiratif. Beliau aktif memperjuangkan kepentingan rakyat dan menyuarakan aspirasi konstituennya. Kiprahnya di bidang pendidikan dan pemberdayaan masyarakat pun terbilang menonjol. Hendri Susanto juga dikenal sebagai sosok yang dekat dengan masyarakat, selalu berupaya untuk menyerap aspirasi dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh warga.

Tidak hanya aktif di ranah legislatif, Hendri Susanto juga terus mengabdikan dirinya sebagai mubaligh. Beliau kerap mengisi ceramah keagamaan di berbagai daerah, menyampaikan dakwah yang menyejukkan dan mencerahkan. Pendekatan dakwah yang santun dan mudah diterima oleh masyarakat dari berbagai kalangan menjadi ciri khas beliau.

Baca Juga: KIC Rilis Survei Pilgub Sumbar 2024, Mahyeldi Ansharullah Jauh Tinggalkan Epyardi Asda

Pada tahun 2020, Hendri Susanto mencoba mencalonkan diri sebagai calon kepala daerah di Pemilihan Umum Bupati (Pilbup) Sijunjung. Beliau berpasangan dengan Indra Gunalan. Meskipun belum berhasil meraih kemenangan, pencalonan tersebut menunjukkan tekad dan ambisi Hendri Susanto untuk membawa Kabupaten Sijunjung ke arah yang lebih baik.

Hendri Susanto tidak berhenti berkarya usai Pilbup Sijunjung 2020. Partai Keadilan Sejahtera (PKS), partai tempat beliau bernaung, melihat potensi dan kepemimpinan yang dimiliki olehnya. Pada tahun 2023, Hendri Susanto didaulat menjadi calon wakil wali kota Padang dalam pemilihan Wakil Wali Kota Padang. Keputusan ini tentunya didasarkan pada keyakinan partai bahwa Hendri mampu berkontribusi positif dalam pembangunan Kota Padang. Namun, lagi-lagi ia belum berhasil mendapatkan amanah di kursi eksekutif.

Hendri Susanto merupakan figur yang unik. Beliau berhasil memadukan keilmuan agama yang mendalam dengan kemampuan berpolitik yang mumpuni. Sosoknya yang cerdas, santun, dan merakyat membuatnya diterima dengan baik oleh masyarakat. Perjalanan karier Hendri Susanto, dari seorang pelajar berprestasi hingga menjadi mubaligh dan terjun ke dunia politik patut menjadi teladan bagi masyarakat khususnya masyarakat kabupaten Sijunjung.

Baca Juga: Kontradiksi Anies: Dulu Sebut Prabowo Tak Tahan Oposisi, Sekarang Mau Bertemu Jelang Pilkada Jakarta

Hendri Susanto di Pilkada tahun 2020

Pada Pilkada 2020 lalu, Ustad Hendri Susanto dan pasangannya Indra Gunalan yang diusung PKS-PKB hanya mampu finis pada urutan kedua dengan 24.376 suara atau 22,3 persen. Ia kalah cukup tipis dari petahana sekarang Benny Dwifa Yuswir dan Iraddatillah yang diusung koalisi Golkar, NasDem, PPP, dan PBB. Pasangan Benny Radi tersebut mendapatkan 27.301 suara atau 25,1 persen.

Sementara itu, petahana Wabup ketika itu, Arrival Boy yang berpasangan dengan Mendro Suarman, diusung Gerindra dan Perindo memperoleh 21.385 suara atau 19,6 persen.

Selanjutnya, ada pasangan Ashelfine - Sarikal, yang diusung PAN, PDIP, dan Demokrat, dengan 18.955 suara atau 17,4 persen. Dan tersebut Endre Saifoel, yang maju dari jalur independen, berada di peringkat terakhir perolehan suara. Endre, yang berpasangan dengan Nasrul, mendapat 17.142 suara atau 15,5 persen.

Editor: Fauzaki Aulia

Tags

Terkini

Terpopuler