Rendang Cocok Jadi Hidangan Ketika Idul Adha, Berikut Sejarah, Filosofi, Resep dan Cara Memasaknya

- 2 Juni 2024, 18:36 WIB
Ilustrasi Rendang
Ilustrasi Rendang /Padang Raya News/Istimewa

PADANG RAYA NEWS - Rendang adalah hidangan ikonik dari Sumatera Barat yang terkenal akan kelezatannya yang mendunia. Rendang tidak hanya sekedar masakan, akan tetapi juga warisan budaya dan tradisi kuliner Minangkabau yang telah diwariskan turun-temurun.

Di Sumatera Barat, rendang sering dihidangkan ketika acara-acara besar, tidak hanya acara besar adat, akan tetapi juga acara besar hari raya umat Islam, khususnya Idul Adha atau yang sering dikenal Hari Raya Kurban. Ketika itu, masyarakat mendapatkan banyak daging kurban, jadi rendang ketika itu tidak hanya dirasakan oleh orang menengah keatas, namun seluruh lapisan masyarakat Sumatera Barat.

Baca Juga: Masjid Raya Sumbar, Icon Religius Masyarakat Minangkabau

Asal Usul dan Filosofi Rendang

Menurut tradisi Minangkabau, rendang sudah ada sejak abad ke-16, dikaitkan dengan kebiasaan merantau masyarakat Minang. Rendang dimasak dengan santan dan rempah-rempah yang melimpah untuk bekal perjalanan yang tahan lama. Sementara itu, dalam bukti tertulis tentang rendang mulai ditemukan pada awal abad ke-19, seperti dalam catatan seorang penulis kuliner dan sastra bernama Kolonel Stuers pada tahun 1827.

Sementara itu, Filosofi Rendang yaitu melambangkan musyawarah dan mufakat. Empat bahan pokok rendang, yaitu daging, santan, cabai, dan bumbu, melambangkan empat unsur penting dalam kehidupan masyarakat Minangkabau yaitu pemimpin, pemuka adat, kaum muda, dan kaum tua. Proses memasak rendang yang membutuhkan kerjasama dan gotong royong mencerminkan nilai musyawarah dan mufakat dalam budaya Minangkabau.

Selain itu, juga melambangkan kesabaran dan ketekunan. Proses memasak rendang yang lama dan membutuhkan kesabaran melambangkan nilai kesabaran dan ketekunan dalam hidup. Terakhir, melambangkan syukur dan rasa berbagi yaitu menyajikan rendang dalam acara adat dan keagamaan merupakan bentuk rasa syukur dan berbagi kepada sesama.

Baca Juga: Gerindra Tetapkan 4 Kandidat untuk Pilgub Sumbar, Ada Nama Epyardi Asda Hingga Raihan Ariatama

Peran Penting dan Karakteristik Rendang

Rendang berperan penting sebagai identitas budaya karena rendang menjadi salah satu identitas budaya Minangkabau yang paling dikenal di seluruh dunia. Keberadaannya mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi kuliner masyarakat Minangkabau.

Selain itu, Rendang telah diakui sebagai salah satu hidangan terenak di dunia oleh berbagai media internasional. Hal ini menjadikan rendang sebagai duta kuliner Indonesia yang membanggakan. Terakhir, peran penting rendang yaitu sebagai pemersatu bangsa karena rendang dapat dinikmati oleh semua orang, regardless of suku, agama, dan ras. Hal ini menjadikan rendang sebagai pemersatu bangsa yang mempererat rasa persatuan dan kesatuan di Indonesia.

Sementara itu, rendang memiliki karakteristik proses memasak yang lama. Rendang dimasak dengan api kecil dalam waktu lama, hingga berjam-jam, bahkan bisa mencapai sehari penuh. Proses ini menghasilkan tekstur daging yang empuk dan bumbu yang meresap sempurna.

Selain itu, karakteristik rendang yaitu kaya rempah karena Rendang menggunakan berbagai macam rempah-rempah, seperti cabai, bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas, kunyit, ketumbar, jintan, dan lada hitam. Perpaduan rempah ini menghasilkan cita rasa yang kompleks, gurih, pedas, dan sedikit manis.

Untuk karakteristik warna, rendang memiliki warna coklat kehitaman yang berasal dari proses karamelisasi gula pada bumbu dan santan selama pemasakan. Terakhir, Rendang memiliki keunikan karena dapat disimpan lama tanpa bahan pengawet. Kandungan santan yang rendah air dan proses pemasakan yang lama membuat rendang tahan lama, bahkan hingga berminggu-minggu.

Baca Juga: Terkenal Akan Cita Rasanya, Berikut 7 Makanan Khas Sumatera Barat

Resep dan Cara Memasak Rendang

Memasak rendang memang membutuhkan waktu dan kesabaran, namun hasilnya tidak akan mengecewakan. Kelezatan rendang yang tiada duanya akan membuat Anda ketagihan dan ingin terus mencicipinya. Bahan penting rendang yaitu daging. selain itu, rendang juga membutuhkan berbagai bumbu halus dan bumbu tambahan lainnya.

Bumbu halus

  • 1. kg bawang merah
  • 500 gram bawang putih
  • 200 gram cabai merah giling
  • 100 gram cabai merah keriting giling
  • 50 gram jahe
  • 50 gram lengkuas
  • 25 gram kunyit
  • 25 gram ketumbar
  • 25 gram jintan
  • 15 gram lada hitam
  • Garam secukupnya

Bumbu tambahan

  • 500 ml santan kental
  • 500 ml santan cair
  • 100 gram kelapa parut sangrai
  • 5 lembar daun salam
  • 5 lembar daun jeruk
  • 3 batang serai, memarkan
  • 4 butir asam kandis
  • 100 ml minyak goreng

Baca Juga: Putra Minang Resmi Nakhodai HMI Cabang Bogor, Pelantikan Pun Sarat Akan Kebudayaan Minangkabau

Cara Memasak Rendang

  1. Haluskan semua bumbu halus.
  2. Tumis bumbu halus dengan minyak goreng dengan api sedang hingga harum dan matang.
  3. Masukkan kelapa parut sangrai, aduk rata dan masak hingga kelapa berwarna kecoklatan.
  4. Tuang santan kental, aduk rata dan masak hingga mendidih.
  5. Masukkan daging sapi yang telah dipotong-potong, aduk rata dan masak hingga daging berubah warna.
  6. Tuang santan cair, daun salam, daun jeruk, serai, dan asam kandis. Aduk rata dan masak dengan api kecil selama 2-3 jam, atau hingga daging empuk dan bumbu meresap.
  7. Masak terus dengan api kecil sambil diaduk sesekali hingga rendang mengental dan berminyak.
  8. Koreksi rasa dengan garam dan gula secukupnya.
  9. Matikan api dan sajikan rendang dengan nasi putih hangat.

Tips

  1. Gunakan daging sapi yang berkualitas baik agar rendang lebih empuk dan lezat.
  2. Potong daging sapi dengan ukuran yang sama agar matang merata.
  3. Santan kental dan santan cair dapat disesuaikan dengan selera.
  4. Gunakan api kecil saat memasak rendang agar bumbu meresap sempurna dan tidak gosong.
  5. Aduk rendang sesekali agar tidak lengket di wajan.
  6. Rendang dapat disimpan di dalam wadah kedap udara dan dipanaskan kembali saat ingin disajikan.

Baca Juga: Berikut Penanggalan Kalender Hijriah 1445 pada Bulan Juni 2024, Ada Hari Raya Idul Adha

Rendang bukan hanya hidangan lezat tetapi juga merupakan warisan budaya dan tradisi Minangkabau yang patut dilestarikan. Kelezatannya yang mendunia dan nilai budayanya yang kaya menjadikan rendang sebagai ikon kuliner Indonesia yang diakui secara internasional.

Editor: Fauzaki Aulia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah