Kasus Covid-19 Berpotensi Meningkat, Masyarakat Dihimbau Terapkan Prokes dan PHBS

28 Mei 2024, 16:16 WIB
Ilustrasi Prokes /Pixabay/RiaKartika/febrianes86/purwakawebid

PADANG RAYA NEWS - Kasus Covid-19 berpotensi meningkatkan kembali di Indonesia. Jubir Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril meminta masyarakat untuk kembali menerapkan protokol kesehatan serta perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

"Covid-19 tidak sepenuhnya hilang meski saat ini statusnya sudah endemi. Masih ada potensi munculnya varian atau subvarian baru yang berpotensi menyebabkan peningkatan kasus, bahkan kematian," katanya pada Selasa, 28 Mei 2024 seperti dilansir Antara.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Kecelakaan Beruntun, Jalur Sitinjau Lauik Dilakukan Sistem Buka Tutup

Berdasarkan data Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID) yang dihimpun ASEAN BioDiaspora Virtual Center per 19 Mei 2024, varian Covid-19 yang bersirkulasi di kawasan negara-negara ASEAN pada 2023-2024 didominasi oleh JN.1.

Menurut laporan Mingguan Nasional Covid-19 Kemenkes RI periode 12 s.d 18 Mei 2024 , tercatat 19 kasus konfirmasi, 44 kasus rawat ICU, dan 153 kasus rawat isolasi, tren positivity rate mingguan di angka 0,65 persen dan nol kematian, tren orang yang dites per minggu mencapai 2.474 orang.

Syahril menghimbau, untuk mencegah penyebaran kasus, masyarakat diminta untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) seperti cuci tangan, menggunakan masker bila sakit, termasuk saat berada di kerumunan. Selain itu, masyarakat kelompok beresiko juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Mau Daftar IPDN 2024 ? Simak Hal Penting Berikut, Mulai Persyaratan, Jadwal Seleksi dan Informasi Lainnya

“Upaya kewaspadaan dan pencegahan masih sama, yaitu segera lakukan vaksinasi Covid-19 lengkap dan penguat (booster), terutama untuk kelompok lansia dan orang dengan penyakit penyerta,” katanya.

Selain itu, ia juga meminta masyarakat untuk menerapkan PHBS seperti rajin mencuci tangan dan melakukan etika batuk atau bersin masih relevan untuk mencegah penularan kasus. Selain itu, bagi masyarakat yang hendak bepergian ke luar daerah atau ke luar negeri agar mengikuti protokol kesehatan yang diterapkan di wilayah yang dituju.

"Jika merasa sakit, untuk dapat segera memeriksakan diri ke fasyankes terdekat, menggunakan masker, dan hindari untuk berkontak dengan banyak orang. Varian yang bersirkulasi saat ini KP.1 dan KP.2, tingkat penularan yang rendah dan tidak ada bukti menyebabkan sakit berat. Akan tetapi, kewaspadaan harus tetap kita jaga,” katanya.

Baca Juga: 50 Desa Wisata Terbaik ADWI 2024 Diumumkan, Cek Disini

Dampak JN.1

Covid-19 subvarian JN.1 beserta turunannya KP.1 dan KP.2 memang tidak menimbulkan gejala yang lebih berat, tapi memiliki kemampuan menembus perlindungan vaksinasi. Hal itu diungkapkan Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman. Katanya, dampak dari Covid-19 saat ini bukan lagi bersifat akut, tapi bisa menimbulkan dampak kronis yang berkepanjangan seperti komplikasi pada kelompok orang berisiko.

"Itu sudah semakin baik kemampuannya, lebih cepat, mudah menginfeksi. Apalagi, kalau belum divaksinasi bisa fatal, bahkan ketika menimpa orang komorbid atau orang lanjut usia atau, bahkan pada anak," katanya.

Editor: Fauzaki Aulia

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler