Gerakan Mahasiswa Solok Raya Resmi Deklarasi, Siap Kawal dan Suarakan Kepentingan Rakyat

- 24 Juni 2024, 01:47 WIB
Gerakan Mahasiswa Solok Raya Resmi Deklarasi pada Minggu, 23 Juni 2024.
Gerakan Mahasiswa Solok Raya Resmi Deklarasi pada Minggu, 23 Juni 2024. /Padang Raya News/Fauzaki Aulia

PADANG RAYA NEWS - Mahasiswa dari Kabupaten Solok, Kabupaten Solok Selatan, dan Kota Solok yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Sumatera Barat mendeklarasikan berdirinya organisasi Gerakan Mahasiswa Solok Raya. Deklarasi ini dilakukan di Kampus 2 Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang pada Minggu, 23 Juni 2024.

Melalui musyawarah terbuka, Nopalion terpilih sebagai Ketua Umum, Endrio Febrianda sebagai Sekretaris Umum, dan Fadilla Hayati sebagai Bendahara Umum.

Pembentukan Gerakan Mahasiswa Solok Raya ini berawal dari kesadaran para mahasiswa untuk berkontribusi bagi kemajuan kampung halaman mereka. Deklarasi ini menegaskan bahwa Gerakan Mahasiswa Solok Raya bertujuan sebagai wadah silaturahmi dan aksi bagi mahasiswa Solok Raya.

Baca Juga: BPBD Kota Padang Bersihkan Material Pohon Tumbang yang Timpa Rumah Warga

Deklarasi Ini Menjadi Lampu Kuning untuk Pemerintahan di Solok Raya

Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Solok Raya, Nopalion menegaskan bahwa deklarasi ini sebagai Lampu kuning untuk pemerintah Kota Solok, Kabupaten Solok dan kabupaten Solok Selatan agar berhati-hati dalam mengambil kebijakan dan tidak mengabaikan keluhan-keluhan masyarakat. Ia menyampaikan kesiapannya bersama para pengurus lainnya untuk mengawal berbagai isu yang berkembang di Solok Raya.

"Sudah saatnya mahasiswa Solok bersatu dan peka terhadap isu-isu yang terjadi di Solok Raya saat ini. Selain itu, Gerakan Mahasiswa Solok Raya juga menjadi wadah bagi mahasiswa Solok Raya untuk menjalin silaturahmi," ujarnya.

Lebih lanjut, Mahasiswa yang sedang menempuh Studi Magister Manajemen Sumber daya manusia di UNIS ini menegaskan bahwa semua resah ketika melihat yang pergi menyuarakan aspirasi itu orang tua, orang tua yang seharusnya bekerja dapat uang 100 ribu sehari tetapi malah pergi aksi-aksi demonstrasi.

"Pertanyaannya, kemana anak-anak mereka yang berkuliah, yang katanya selalu bicara hidup Mahasiswa, padahal jika pun apa yang di sampaikan oleh orang tua kita itu salah atau kurang tepat kita bisa memberikan edukasi dan penjelasan kepada mereka dan jika itu benar maka sudah seharusnya kita berada di garis terdepan didepan mereka" ucapnya.

Baca Juga: Kontradiksi Anies: Dulu Sebut Prabowo Tak Tahan Oposisi, Sekarang Mau Bertemu Jelang Pilkada Jakarta

Halaman:

Editor: Fauzaki Aulia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah