Mahasiswa dikelompokkan ke dalam beberapa golongan berdasarkan tingkat pendapatan keluarga. Semakin tinggi pendapatan keluarga, semakin tinggi pula golongan UKT yang dikenakan. Biasanya, perguruan tinggi menetapkan beberapa tingkatan, misalnya UKT I, UKT II, dan seterusnya, di mana UKT I adalah golongan dengan biaya terendah.
Contoh Implementasi UKT
Setiap perguruan tinggi memiliki kebijakan dan prosedur sendiri dalam menetapkan dan mengelola UKT. Misalnya, Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) menerapkan sistem UKT dengan menggolongkan mahasiswa berdasarkan hasil survei ekonomi keluarga yang dilakukan saat awal pendaftaran.
Mahasiswa yang merasa bahwa UKT yang ditetapkan tidak sesuai dengan kondisi ekonomi keluarganya dapat mengajukan keberatan atau permohonan penyesuaian besaran UKT. Perguruan tinggi biasanya menyediakan mekanisme dan prosedur khusus untuk menangani permohonan ini.
Jadi, UKT ini merupakan langkah strategis pemerintah Indonesia untuk memastikan akses pendidikan tinggi yang lebih merata dan adil, sekaligus menjaga keberlanjutan operasional perguruan tinggi melalui pembiayaan yang lebih terstruktur dan transparan.
Baca Juga: Setelah Nadiem Dipanggil Jokowi, Kebijakan Kenaikan UKT Langsung Dibatalkan, Ini Alasannya
2. SPP
SPP atau Sumbangan Pembinaan Pendidikan, adalah salah satu komponen biaya pendidikan yang sering digunakan di lembaga pendidikan di Indonesia, terutama sebelum diterapkannya sistem Uang Kuliah Tunggal (UKT). SPP sendiri adalah biaya rutin yang dibayarkan oleh siswa atau mahasiswa dalam jangka waktu tertentu, biasanya setiap bulan atau setiap semester, sebagai kontribusi untuk mendukung operasional dan kegiatan pendidikan di sekolah atau perguruan tinggi.
SPP biasanya mencakup berbagai komponen biaya, termasuk tetapi tidak terbatas pada biaya kegiatan belajar mengajar, biaya penggunaan fasilitas sekolah atau kampus, biaya administrasi dan layanan akademik, biaya ekstrakurikuler dan kegiatan pendukung pendidikan lainnya.
Penerapan SPP di Sekolah dan Perguruan Tinggi
Di tingkat sekolah dasar dan menengah, SPP digunakan untuk mendukung berbagai kebutuhan operasional sekolah, seperti gaji guru, perawatan fasilitas, dan kegiatan ekstrakurikuler.
Sementara itu, di tingkat perguruan tinggi, SPP sering digunakan untuk mendukung operasional perkuliahan, penelitian, kegiatan mahasiswa, dan pemeliharaan fasilitas kampus.
Tujuan SPP
SPP tersebut bertujuan untuk dukungan operasional yaitu memberikan dana yang dibutuhkan untuk operasional sehari-hari sekolah atau perguruan tinggi. Selanjutnya bertujuan untuk pengembangan fasilitas dan kegiatan yaitu mendukung pengembangan fasilitas pendidikan dan kegiatan tambahan yang memperkaya pengalaman belajar siswa atau mahasiswa.