Tidak Ingin Dampak Seperti Marapi Terulang, BNPB Ingatkan Soal Potensi Banjir Lahar Dingin di Gunung Ibu

- 1 Juni 2024, 13:00 WIB
Letusan atau erupsi Gunung Ibu di Halmahera Maluku Utara Sabtu 18 Mei 2024 malam.
Letusan atau erupsi Gunung Ibu di Halmahera Maluku Utara Sabtu 18 Mei 2024 malam. /PVMBG

PADANG RAYA NEWS - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tidak ingin dampak bencana banjir dingin seperti di Gunung Marapi Sumatera Barat beberapa waktu lalu terulang kembali di Gunung Ibu, Halmahera Barat. Diketahui, Gunung Ibu belum lama ini mengalami erupsi.

Hal tersebut disampaikan BNPB karena melihat adanya potensi bahaya bencana banjir lahar dingin di Gunung Ibu tersebut.

Baca Juga: Eks Ketum PB HMI Raihan Ariatama Maju Pilkada Sumbar 2024, Berikut Profilnya

Kepala BNPB, Suharyanto dalam rapat koordinasi terkait penanganan darurat dampak erupsi Gunung Ibu di Kantor Bupati Halmahera Barat pada Jum'at, 31 Mei 2024 mengatakan potensi bahaya bencana di Gunung Ibu terdeteksi berdasarkan hasil analisis dari BMKG dan Badan Geologi Kementerian Energi, Sumber Daya Mineral (ESDM) yang dilaporkan kepada BNPB.

Hasil analisa tim ahli BMKG mendapati adanya fenomena atmosfer berupa aktivitas ekuatorial rossby yang dapat mempengaruhi dalam beberapa hari ke depan wilayah Maluku Utara berpotensi dilanda hujan berintensitas sedang-lebat.

Guyuran hujan tersebut berpeluang menggugurkan sisa material berupa pasir dan bebatuan dari aktivitas vulkanik yang mengendap di bagian puncak/lereng Gunung Ibu ke wilayah lembahan.

Baca Juga: Puasa Ayyamul Bidh Juni 2024, Berikut Jadwal Khusus Dzulhijjah, Keutamaan dan Niatnya

Ia menyebut, kondisi seperti itu yang harus diwaspadai oleh semua pihak terlebih karena menurutnya berdasarkan laporan sementara dari tim Badan Geologi Kementerian ESDM didapati ada 13 titik rawan aliran lahar Gunung Ibu mengarah ke beberapa permukiman warga.

"Tim ahli siap dikirim untuk mempertajam kajian risiko. Jika memang terdapat penumpukan material sisa erupsi maka harus segera dibersihkan karena itu berbahaya," ujarnya.

Halaman:

Editor: Fauzaki Aulia

Sumber: ANTARA Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah