Ngarai Sianok, Lembah Hijau dan Subur di Agam Sumatera Barat yang Kental dengan Sejarah

- 6 Mei 2024, 07:24 WIB
Lembah Ngarai Sianok
Lembah Ngarai Sianok /Facebook Habibul Rahman/

Padangrayanews.com, Agam - Ngarai Sianok adalah lembah yang indah, hijau dan subur curam yang terletak di perbatasan kota Bukittinggi, dengan Kabupaten IV Koto, Agam, Provinsi Sumatera Barat.

Aliran dasar sungai yang berkelok-kelok i antara Gunung Merapi dan Gunung Barisan, membentang dan berputar sebagai kota perbatasan selatan ngarai Koto Gadang ke Ngarai Sianok Enam Suku, dan berakhir di Palupuh.

Celah ini sekitar 100 meter membentang sepanjang 15 km dengan lebar sekitar 200 m dan merupakan bagian dari patahan yang memisahkan pulau Sumatera menjadi setengah memanjang (Patahan Semangko).

Sesar ini membentuk dinding yang curam, bahkan tegak lurus dan membentuk lembah hijau - hasil penurunan pergerakan kerak bumi (sinklinal) dan di dasar lembah mengalir oleh Batang Sianok yang airnya jernih.

Di era kolonial Belanda, jurang ini juga disebut kerbau besar, karena begitu banyak kerbau yang hidup di dasar ngarai.

Salah satu warga bernama Supriadi mengatakan, bahwa Batang Sianok sekarang dapat dilalui dengan menggunakan kano dan kayak oleh sebuah organisasi yang mengelola olahraga air, bernama "Quraish".

"Rute dari desa ke desa Lambah sampai Sitingkai Batang Palupuh sekitar 3,5 jam. Di tepinya masih banyak ditemukan tanaman langka seperti Rafflesia dan tanaman obat. Fauna menemukan monyet ekor panjang, siamang, lingkaran, rusa, babi hutan dan macan tutul," ujarnya, Senin (06/05/2024).

Dikatakannya, Ngarai Sianok juga merupakan tempat pembuangan mayat bagi tahanan Jepang di sebuah gua di era kolonial Jepang. Gua Jepang di kota Bukittinggi dalam instruksi untuk Komandan Divisi Letnan Jenderal Tanabe Moritake kepada 25 Angkatan Darat menjadi tuan rumah Jepang. Foxhole, dikabarkan mampu menahan ledakan bom seberat 500 kg.

"Konstruksi lubang ini secara substansial sejak Maret 1944 dan selesai pada awal Juni 1944 dengan total produksi sekitar 3 tahun dengan kedalaman 49 meter di bawah permukaan tanah," ujarnya.

Halaman:

Editor: Wandi Ruswannur


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah