PADANG RAYA NEWS - Hari Peduli Sedunia diperingati setiap tanggal 7 Juni. Hari Peduli Sedunia merupakan momen global untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kepedulian terhadap sesama.
Hari Peduli Sedunia pertama kali dirayakan secara resmi pada tahun 1991 silam. Hari Peduli Sedunia ini diinisiasi oleh World Caring Day, sebuah organisasi nirlaba yang didirikan pada tahun 1985.
Peringatan Hari Peduli Sedunia ini memiliki beberapa tujuan penting antara lain meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kepedulian terhadap sesama, mendorong aksi-aksi kepedulian dan gotong royong di seluruh dunia, membangun komunitas yang lebih peduli dan inklusif dan menginspirasi individu dan organisasi untuk membuat perbedaan positif di dunia.
Baca Juga: Kemenag Gelar Sidang Isbat Awal Zulhijah Hari ini, Perayaan Idul Adha Diperkirakan Serentak
Kondisi Palestina
Namun, ditengah perayaan Hari Peduli Sedunia, ada satu negara yang 'Hancur Lebur'. Ya apalagi kalau bukan Palestina.
Palestina terus mendapatkan serangan oleh Israel sejak 7 Oktober 2023 lalu. Kementerian Kesehatan Palestina mencatat korban tewas akibat serangan Israel telah mencatat 36.550. Kementerian juga mendata bahwa setidaknya 82.959 orang terluka dalam serangan gencar tersebut.
“Pasukan Israel membunuh 71 orang, dan melukai 182 lainnya dalam tujuh ‘pembantaian’ terhadap keluarga dalam 24 jam terakhir,” kata Kementerian Kesehatan Palestina pada Selasa, 4 Juni 2024 lalu seperti dilansir Antara.
Baca Juga: Rangking FIFA Indonesia Merosot Usai Kalah oleh Irak, Turun Berapa Peringkat ?
Hampir delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.
Serangan terbaru yang dilakukan Israel ke wilayah Palestina adalah pada Minggu, 26 Mei 2024 lalu dengan melancarkan serangan udara terhadap area kemanusiaan yang menjadi tempat berlindung pengungsi di Rafah. Serangan udara Israel penjajah tersebut menyasar area kemanusiaan Tel Al Sultan di Rafah Bagian Barat.
Dalam serangan ke Rafah tersebut, 50 orang dilaporkan tewas dengan sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Munculnya Poster 'All Eyes On Rafah'
Salah satu bentuk kepedulian terhadap dunia khususnya palestina adalah menyebarkan pesan kepedulian di media sosial.
Beberapa waktu setelah serangan Israel penjajah ke Rafah tersebut, di media sosial muncul poster 'All Eyes On Rafah'. Poster yang merupakan hasil kecerdasan buatan atau AI yang menggambarkan tenda-tenda di kamp pengungsian yang di susun dengan tulisan 'All Eyes On Rafah'.
Poster disebut merupakan sebuah bentuk dukungan warganet kepada warga Palestina yang mendapatkan serangan dari Israel penjajah beberapa bulan terakhir, terutama Rafah yang menjadi korban kekejaman Israel Penjajah beberapa waktu lalu.
Ungkapan "All Eyes On Rafah' merupakan kalimat ajakan dan permintaan untuk tidak berpaling dari apa yang terjadi di Kota Rafah dimana daerah yang berada di Utara Gaza tersebut merupakan tempat pengungsian puluhan ribuan penduduk Palestina yang melarikan diri dari serangan Israel di tempat lain di Gaza.
Baca Juga: 7 Juni Diperingati Sebagai Hari Keamanan Pangan Sedunia: Menapaki Pentingnya Pangan Aman
Indonesia Siap Mengirimkan Pasukan Perdamaian dan Tenaga Medis ke Gaza
Indonesia siap mengirimkan pasukan penjaga perdamaian ke Gaza. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto pada Sabtu, 2 Juni 2024. Pengiriman pasukan perdamaian tersebut merupakan komitmen Indonesia untuk menjaga perdamaian di Gaza dan mendukung terjadinya gencatan senjata antara Palestina dan Israel.
"Kami siap mengirimkan pasukan penjaga perdamaian untuk memberikan perlindungan dan keamanan kepada semua pihak," ucapnya.
Selain mengirimkan pasukan penjaga perdamaian, Indonesia juga siap mengirimkan tenaga medis untuk mengoperasikan rumah sakit lapangan di Gaza dengan persetujuan kedua belah pihak. Ia mengungkapkan kalau Presiden RI Joko Widodo telah menginstruksikan dirinya untuk mengevakuasi, menerima, dan merawat sekitar 1.000 pasien dengan perawatan medis dalam waktu dekat.
"Indonesia juga sangat bersedia mengevakuasi dan merawat warga sipil Palestina yang terluka serta membutuhkan perawatan di rumah sakit lapangan," ujarnya.
Baca Juga: Izin Tambang untuk Ormas, Ternyata Punya Syarat Ketat
Pengiriman pasukan penjaga perdamaian dan tenaga medis tersebut sebagai cara Indonesia mendukung seluruh upaya yang dapat mempercepat perkembangan two-state solution guna mengatasi konflik Palestina-Israel.
Katanya, Indonesia memahami bahwa konflik di Gaza merupakan permasalahan yang memiliki riwayat panjang, dan telah berlangsung lama. Konflik di Gaza menjadi penting karena Indonesia menjadi bagian dari negara dengan pemeluk umat Muslim terbesar di dunia meskipun konflik tersebut berada di Gaza, Timur Tengah, bukan Asia Tenggara.
Terakhir, ia mengimbau seluruh pihak untuk bekerja sama mewujudkan gencatan senjata permanen dan perdamaian yang komprehensif antara Palestina-Israel.