Lanjutnya dalam artikel tersebut, pada pertengahan Desember, JN.1 menyumbang 44% dari kasus Covid-19 di seluruh negeri, meningkat dari sekitar 7% pada awal bulan tersebut.
"Gejala infeksi varian baru covid JN.1 mirip dengan varian Covid-19 sebelumnya, termasuk batuk, demam, nyeri tubuh, dan kelelahan. Meskipun saat ini merupakan varian yang paling cepat berkembang di Amerika Serikat, menyumbang 15-29% dari infeksi, CDC belum mengetahui apakah JN.1 berkontribusi pada peningkatan kasus Covid-19 belakangan ini," tulisnya.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Kecelakaan Beruntun, Jalur Sitinjau Lauik Dilakukan Sistem Buka Tutup
Gelaja terkena JN.1
Sementara itu, dr. Salva Badjarad, Sp.P mengatakan gejala yang bisa ditimbulkan oleh varian Covid-19 JN.1 yaitu dapat menimbulkan gejala yang mirip dengan flu dan gejala umum Covid-19.
Beberapa gejala yang dialami oleh penderita antara lain:
1. Demam atau menggigil
2. Batuk hingga sesak napas
3. Kelelahan
4. Nyeri otot atau badan
5. Pilek
6. Sakit kepala
7. Sariawan
8. Hilangnya kemampuan mencium atau hidung tersumbat
9. Sakit tenggorokan
10. Mual, muntah, atau diare
Sementara itu, untuk gejala yang lebih parah dialami oleh penderita JN.1 adalah:
1. Kesulitan bernapas atau rasa tertekan di dada
2. Kebingungan atau sulit terbangun
3. Warna kulit atau bibir kebiruan
"Jika seseorang mengalami gejala-gejala tersebut, disarankan untuk melakukan tes swab untuk memastikan adanya infeksi Covid-19 Varian JN.1," katanya.
Baca Juga: 50 Desa Wisata Terbaik ADWI 2024 Diumumkan, Cek Disini