“Seluruh tahapan pemilihan pemenang jingle KPU telah berjalan dengan baik dan sesuai prosedur yang ada. Kami tidak memiliki kedekatan atau hubungan keluarga dengan pemenang lomba jingle ini,” tegasnya.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6y9SWFfZYoiRCD9wOE_E_EcpM5CMBKS6mLj4PCJchT-GuY3aX3zyMVc2Ph9EgQTPN3agEUHUddm8bK_rHHrXpkKekcvdKJgJby2yIED634PPbW7Ew_mqaI8TuzG3PZ0awMTo73f1Hyl1mYtHztcbOX6TtKcPAbU6nK-FXGb8EWdVVM05uVcCR8pAQTg4/s1600/IMG-20230725-WA0048.jpg)
KPU Provinsi Sumbar memastikan bahwa pemilihan berdasarkan penilaian yang objektif dan profesional.
Kontroversi ini menimbulkan banyak spekulasi, namun Jons Manedi meminta masyarakat untuk melihat fakta bahwa ini kali pertama KPU mengadakan lomba jingle, dan masukan dari masyarakat akan dijadikan bahan evaluasi untuk perbaikan di masa mendatang.
“Kami menerima semua kritik dan saran dari masyarakat sebagai masukan positif. Ini adalah pengalaman pertama kami mengadakan lomba jingle, dan kami berkomitmen untuk terus berbenah dan memperbaiki diri,” tambahnya.