Pasbar Tertinggi di Sumbar, DPR RI Nilai Penanganan Stunting Tidak Serius

- 11 Mei 2024, 15:06 WIB
Wakil Bupati Pasaman Barat, H Risnawanto SE, saat mengunjungi kediaman keluarga salah satu anak penderita stunting di Jorong Pigogah Patibubur Nagari Air Bangis Kecamatan Sungai Beremas, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat,
Wakil Bupati Pasaman Barat, H Risnawanto SE, saat mengunjungi kediaman keluarga salah satu anak penderita stunting di Jorong Pigogah Patibubur Nagari Air Bangis Kecamatan Sungai Beremas, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, /Marawatalk/Rully Firmansyah/

Baca Juga: Como 1907, Klub Milik Pengusaha Indonesia Resmi Promosi ke Serie A Musim Depan

Diketahui, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan angka prevalensi stunting hanya turun 0,1 persen dari 21,6 persen pada 2022 menjadi 21,5 persen pada 2023.

Menkes Budi beralasan salah satu kendala penurunan stunting yang masih kecil belum ditemukan model implementasi yang sesuai dari program-program yang telah dilaksanakan.

Terpisah, data stunting berdasarkan data e-PPGBM status bulan Agustus Tahun 2023 angka prevalensi stunting di Sumatera Barat yaitu 13,1 persen. Sedangkan angka prevalensi stunting berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022 adalah 25,2 persen.

SSGI Pasbar Tertinggi

Sementara untuk Kabupaten Pasaman Barat untuk angka prevalensi stunting berdasarkan e–PPGBM status Agustus 2023 yaitu 13,6 persen dan angka prevalensi stunting berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022 yakni 35,5 persen.

Angka-angka itu berdasarkan laporan penyelenggaraan percepatan penurunan stunting Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat yang di sahkan pada tanggal 9 Januari 2024 oleh Gubernur Sumatera Barat selaku Pembina TPPS Provinsi Sumatera Barat.

Baca Juga: Pilkada Pasbar, Gerindra: Baru Mustika Yana yang Serius dari 6 Nama Mendaftar

Menurut laporan itu, data dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Sumatera Barat, semua kabupaten kota sudah mendapatkan fasilitasi sebagai daerah ramah perempuan dan layak anak dalam percepatan penurunan stunting, melalui program advokasi kabupaten kota menjadi Kabupaten Kota Layak Anak (KLA) dan Kabupaten Kota Ramah Perempuan.

Wakil Bupati Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Risnawanto mengatakan berbagai upaya sudah dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pasaman Barat dalam penurunan angka stunting yang mencapai 35,5 persen di tahun 2022 lalu.

Kabupaten Pasaman Barat pun telah melakukan berbagai upaya penurunan stunting tersebut, dengan penyandingan data anak stunting dan kemiskinan ekstrim.

Halaman:

Editor: Irfansyah Pasaribu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah